“Teknologi” berasal dari kata “techne” yaitu cara dan “logos” yaitu pengetahuan. Secara harafiah teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang cara. Teknologi merupakan cara melakukan sesuatu untuk memenuhi atau melengkapi kebutuhan manusia dengan bantuan suatu alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau memberdayakan anggota tubuh, panca indra dan otak manusia. Teknologi memberi pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia, baik dari segi sosial dan budaya.

Seperti yang sering kita jumpai yaitu “Teknologi Komunikasi” yang membuat suatu pesan dan membentuk prilaku seseorang. Radio menghantarkan suara kepada seseorang melewati indra pendengaran (audio), sementara televisi tidak hanya menghantarkan suatu suara dari pendengaran tetapi juga suatu penglihatan (audio visual). Apa yang dialami dari dua media tersebut akan masuk ke dalam sebuah perasaan manusia dan akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Yang mengakibatkan seseorang selalu ingin menggunakannya secara terus menerus.

Teknologi telah digunakan oleh manusia sejak dahulu tidak hanya mempengaruhi usia dewasa dan remaja, tetapi juga pada usia anak-anak. Ditahap pertumbuhan manusia fase anak-anak merupakan fase dimana mereka memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar.Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi mengakibatkan dilema yang dirasakan oleh seseorang yaitu dimana seseorang semakin didominasi oleh teknologi komunikasi yang diciptakannya sendiri. Pada zaman ini hampir semua teknologi komunikasi bukannya dikontrol oleh manusia namun justru kebalikannya, kita yang dikontrol oleh mereka.

Teknologi pada anak sendiri bisa berdampak positif dan negatif secara bersamaan, setiap orangtua pasti menginginkan anaknya untuk mendapatkan dampak positifnya saja. Dengan begitu orangtua harus benar – benar mengetahui bagaimana agar anak terhindar dari dampak negatif dan mendapatkan manfaat positif dari teknologi. Saat ini tak jarang kita lihat anak bermain dengan gadget hingga tak butuh lagi keluar rumah untuk bermain dengan teman, anak yang terlalu sering bermain gadget bisa saja menjadi pecandu game online.

Di indonesia sendiri populasi pecandu game online semakin meningkat dan dampaknya terhadap fisik dan psikologis tidak dapat diremehkan. Di amerika serikat, ayah 3 anak berusia 35 tahun tewas setelah bermain game selama 22 jam non-stop. Kasus serupa juga terjadi oleh beberapa remaja di Indonesia, karena banyak terjadi kasus terkait game online maka Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation) atau yang biasa kita sebut WHO memasukkan kecanduan game kedalam daftar penyakit gangguan kesehatan jiwa. Cara mengalihkan kecanduan game pada anak orang tua dapat memberikan beberapa jenis teknologi yang memiliki edukasi, seperti belajar pemrograman sehingga bukan bermain game tapi anak bisa membuat game nya sendiri. Atau belajar robotik yang merupakan salah satu jenis teknologi yang selalu berkembang dan dapat dimanfaat kan dalam membantu pekerjaan sehari-hari.